b Terjemah Hadits. Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tidak ada iri hati, kecuali kepada dua orang, yaitu orang yang diberi Allah harta kemudian dipergunakannya dalam kebenaran, dan orang yang diberi Allah hikmah (ilmu) kemudian dipergunakannya dengan baik dan diajarkannya.”. c. Kandungan Hadits.
Manusia adalah mahluk yang diciptakan Allah dengan kesempurnaan akal, hati dan pikiran. Mengenai hakikat manusia, Allah SWT menerangkannya dalam Alquran. Setidaknya ada 4 poin yang disebutkan dalam kitab suci Alquran terkait hakikat Manusia diciptakan oleh Allah untuk menyembah kepada-Nya. Hal ini disebutkan dalam QS adz-Dzariyat ayat 56.“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.”2. Manusia ditugaskan untuk mengemban amanah tugas keagamaan. Hal ini disebutkan dalam QS al- Ahzab 72.“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zholim dan amat bodoh.”3. Manusia ditugaskan untuk menjadi pengelola khalifah di bumi. Hal ini disebutkan dalam QS al-Baqarah ayat 30.“Dan ingatlah tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah.”4. Manusia juga ditugaskan untuk menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Hal ini disebutkan dalam QS Ali Imran ayat 110.“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…”Untuk mengemban semua amanah tersebut, Allah menganugerahi manusia dengan banyak potensi, termasuk akal, hati dan selain berbagai keslebihan yang dimilikinya, sebagai mahluk, manusia juga mempunyai kelemahan. Allah juga menyebutkan soal kelemahan manusia ini dlam manusia itu suka membantahHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-kahfi ayat 54.“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.”2. Manusia itu bersifat lemahHal ini terungkap dalam Qur’an surat An-Nisa ayat 28.“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”3. Manusia itu zalim dan bodohHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Ahzab ayat 72.“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”Hal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 5“Bahkan manusia itu hendak bermaksiat terus-menerus.”5. Mencintai kehidupan duniaHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 20“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu hai manusia mencintai kehidupan dunia.”6. Manusia suka melampaui batasHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Alaq ayat 6“Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.”7. Manusia kadang malas berbuat baikHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 21“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”8. manusia senang berkeluh kesah dan gelisahHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 19“Sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir.”9. Manusia sering tergesa-gesaHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Anbiya ayat 37“Manusia telah dijadikan bertabiat tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”10. Manusia itu kikirHal ini terungkap dalam Qur’an surat Al-Isra’ ayat 100“Katakanlah Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya’. Dan adalah manusia itu sangat kikir.”Nah, meski manusia dianugerahi banyak kelebihan, bahkan dinyatakan sebagai mahluk yang paling sempurna diantara semua mahluk Allah yang lainnya, hal itu bukan alasan menjadikannya boleh sombong atau uzub. Sebab, pada kenyataannya, manusia juga punya banyak kelemahan. Keduanya berpotensi menjadikan dirinya bertambah baik atau justru menyebabkannya menjadi buruk.
Darinukilan hadits-hadits di atas, memberikan kita panduan dalam mempergunakan lisan. Apabila yang kita ucapkan dan lafadzkan adalah sebuah kebaikan dan memberikan kemanfaataan, maka sampaikanlah hal tersebut! Namun jika itu hanya akan mencelakakan, maka hendaklah menahannya, karena diam yang seperti ini lebih lebih baik dan lebih selamat.
33% found this document useful 3 votes2K views20 pagesDescriptionMakalah AgamaOriginal TitleMakalah Agama Tentang Sifat,Kekurangan Dan Kelebihan Manusia Dalam Pandangan IslamCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?33% found this document useful 3 votes2K views20 pagesMakalah Agama Tentang Sifat, Kekurangan Dan Kelebihan Manusia Dalam Pandangan IslamOriginal TitleMakalah Agama Tentang Sifat,Kekurangan Dan Kelebihan Manusia Dalam Pandangan IslamJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Muslim. 2. Lebih Cantik dari Bidadari Surga. Seorang perempuan salihah memiliki keistimewaan dan kelebihan yang membuat mereka lebih mulia dibandingkan para sahabat surga. Sebagaimana hadits Rasulullah yang berbunyi: Artinya: "Dalam hadits disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Perempuan berjenis manusia asal dunia lebih utama daripada para
Metode maudhu'iy dapat diandalkan untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam masyarakat, karena metode ini memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berusaha memberikan jawaban bagi permasalahan tersebut yang diambil dari petunjuk-petunjuk Al-Quran dan Hadis, disamping memperhatikan penemuan manusia. Sebagai hasilnya, banyak bermunculan karya ilmiah yang membahas topik tertentu menurut perspektif Al-Quran dan Hadis. Contohnya, perempuan dalam pandangan Al-Quran dan hadis, dan lain-lain. Kelebihan metode maudhu'iy selain karena dapat menjawab tantangan zaman dengan permasalahannya yang semakin kompleks dan rumit, metode ini juga memiliki kelebihan yang lain, diantaranya a. Praktis dan Sistematis. Metode tematik disusun secara praktis dan sistematis dalam memecahkan permasalahan yang timbul. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan petunjuk Al-Quran dan hadis dengan waktu yang lebih efektif dan efesien. b. Dinamis. Metode tematik membuat tafsir Al-Quran dan hadis selalu dinamis sesuai dengan tuntutan zaman. Sehingga, masyarakat akan terasa bahwa Al-Quran dan hadis selalu aktual updated, tak pernah ketinggalan zaman outdated dan mereka tertarik untuk mengamalkan ajaranajarannya. Meski tidak mustahil hal ini didapatkan dari ketiga metode yang lain, namun hal itu bukan menjadi sasaran yang pokok. c. Membuat Pemahaman Menjadi Utuh. Dengan ditetapkannya tema tertentu, maka pemahaman kita terhadap hadis Nabi saw. menjadi utuh. Kita hanya perlu membahas segala aspek yang berkaitan dengan tema tersebut tanpa perlu membahas hal-hal lain diluar tema yang ditetapkan. d. Penjelasan antar hadis dalam metode maudhu'iy bersifat lebih integral dan kesimpulan yang dihasilkan mudah dipahami. Adapun kekurangannya ialah metode ini terikat pada tema yang telah ditetapkannya dan tidak membahas lebih jauh hal-hal diluar dari tema tersebut, sehingga metode ini kurang tepat bagi orang yang menginginkan penjelasan yang terperinci mengenai suatu hadis dari segala aspek. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kelebihan dan kekurangan pemahaman hadis tematik maudhu'iy. Sumber Modul 4 Konsep Tawassuth, Tawazun dan Tasamuh dalam Al Quran Hadis PPG dalam Jabatan Tahun 2019 Kementerian Agama Republik Indonesia JAKARTA 2019. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
Wahaiorang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (QS. Al-Maidah Ayat 90) titik kelemahan jin pada tubuh manusia. jin.
Manusia adalah salah satu makhluk Allah Swt yang diciptakan dengan tool terlengkap seperti jiwa, akal, badan dan insting yang membantunya dapat menyesuaikan untuk hidup sesuai dengan berbagai kondisi. Karena itu agama Islam menempatkan manusia dari sisi “kemanusiaannya” dalam tatanan tertinggi untuk dijaga. Di mana menjaga kemuliaan manusia merupakan salah satu tujuan syariat tertinggi dalam hirarki maqashid syariah. Maqashid syariah adalah tujuan utama aturan dalam Islam yang bersifat melindungi dan menjaga dari kekurangan, kerusakan atau kehilangan. Tujuan itu adalah terselamatkannya jiwa, agama, akal, kehormatan, dan harta. Tidak ada agama, filsafat, adat atau budaya manapun yang menempatkan kemuliaan manusia melebihi Islam. Islam hadir untuk menghormati manusia tanpa membeda-bedakan ras, warna kulit, agama, suku dan bangsanya. Manusia dipersilahkan untuk mengekspresikan dirinya dalam berbagai bentuk selama ia tidak menyalahi hukum yang ditetapkan oleh yang memiliki otoritas. Perkara bagaimana agama menghormati kemuliaan manusia ini dijelaskan amat gamblang baik dari Al Quran dan Hadis nabi Muhammad Saw, dan para ulama juga turut memberikan pandangan masing-masing yang semakin menyatakan betapa pentingnya seseorang untuk saling menghormati satu sama lain. Dalil Al Quran dan Hadis tentang kemuliaan manusia QS Al Isra 70 وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا Artimya “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” Dalam tafsir Jalalain disebutkan kemuliaan manusia terletak pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt dari ilmu, kemampuan berbicara dan keseimbangan dan lainnya. Dan untuk itu dijadikanlah manusia dapat mengarungi daratan dan lautan untuk mencapai anugerah dan rizki yang Allah berikan. Bahkan karena anugerah ini, para nabi yang Allah Swt utus ditetapkan secara konsesus oleh para ulama lebih mulia dari pada para malaikat. QS At Tin 4 لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ Artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah makna dari sumpah tiga ayat sebelumnya. Dan bahwasanya Allah Swt telah menciptakan manusia dengan gambaran terbaik dan bentuk yang sesuai, dengan anggota badan yang indah. Kedua ayat di atas merupakan sedikit dari banyak ayat yang menjelaskan betapa mulianya manusia dari sisi penciptaan, tidak hanya dari sisi bentuk yang terbaik, namun ia juga telah diberikan bekal yang cukup untuk mengarungi bumi ini. Karena itu, dalam banyak poin hukum fikih banyak disertakan beberapa larangan dengan maksud agar manusia tidak merusak anugerah Allah Swt yang amat berharga ini. Di antaranya adalah dilarangnya minuman keras dalam syariat Islam adalah demi anugerah akal yang diberikan oleh Allah Swt ini tidak hilang fungsi dan tugasnya. Atau, dilarangnya pembuatan tato di tubuh salah satu tujuannya adalah untuk menjaga kulit bersih dari kerusakan akibat dari dampat bertato. Dan masih banyak lagi berbagai hukum yang Allah Swt tetapkan dengan tujuan untuk manusia dapat dengan baik menjaga tubuhnya. Selain Al Quran, terdapat hadis Rasulullah Saw yang menjelaskan bagaimana syariat Islam memuliakan manusia. Salah satunya adalah hadis dari Abdullah bin Amru Ra, yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Syuabul Iman عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” مَا مِنْ شَيْءٍ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنِ ابْنِ آدَمَ ” ، قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ! وَلا الْمَلائِكَةُ ؟ قَالَ ” الْمَلائِكَةُ مَجْبُورُونَ بِمَنْزِلَةِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ “ Dari Abdullah bin Amru Ra, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda “Tiada suatu pun yang lebih mulia bagi Allah Swt dari anak adam” ia berkata, dikatakan kepada Rasulullah Wahai rasulullah, “bahkan para malaikat?”, Rasul berkata “Para Malaikat digerakan sebagaimana matahari dan bulan.” Hadis ini secara eksplisit mengungkap alasan lain mengapa manusia dimuliakan, yaitu karena manusia memiliki kemampuan untuk menentukan kemana dan apa yang akan dilakukannya. Hadis lainnya dari Aisyah Ra فعنْ عَائِشَةَ رضيَ اللهُ عنهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَسْرُ عَظْمِ الْمَيِّتِ، كَكَسْرِهِ حَيًّا Dari Aisyah Ra, bahwa Rasulullah Saw berkata “merusak tulang seorang mayit seperti merusaknya di saat hidup.” Terlihat bagaimana Islam sungguh menghormati jasad manusia hingga setelah kematiannya. Dari itu konsensus ulama menyatakan sucinya jasad manusia, hingga keringat, air mata hingga lendirnya. Dan hukum ini tanpa membedakan baik ia muslim atau non muslim, baik kulit putih, hitam atau jenis perbedaan lainnya. Baca juga Sama, Dia Yang Pendengarannya Tidak Terbatas Ruang dan Waktu Dari pemaparan di atas jelas bagaimana Islam memandang manusia dari berbagai aspek, baik penciptaan, hingga penghormatan atas jalan hidup serta keyakinannya. Dan menempatkan hal tersebut di atas segala kepentingan lainnya. Bahkan karena amat pentingnya hidup seorang muslim di dalam Islam, jika ia mendapatkan serangan hingga menyebabkan kematian maka menganggap pembunuhnya telah membunuh umat manusia secara keseluruhan. Tentu bahasa Al Quran dalam hal ini bukan majas hiperbolis yang terkesan membesarkan perkara kecil, akan tetapi ayat tersebut menjelaskan bahwa semua berhak untuk hidup dan berjalan di atas bumi secara aman dan damai. Wallahua’lam bishowab _ Penulis Albi Tisnadi Ramadhan, Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab. Editor Azman Hamdika Syafaat
Sekarangkita bahas cara mengatasi orang munafik menurut Rasulullah, yang bisa kita jadikan acuan dalam menyikapinya. Ada 3 cara Rasulullah mengatasi orang munafik, antara lain: 1. Al -I’Rodh (Berpaling) فاعرض
Ada 36 ayat ber-tag "kelemahan manusia" يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا 28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ 30. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَآتٍ ۖ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ 134. Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya. وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ 143. Dan tatkala Musa datang untuk munajat dengan Kami pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya, berkatalah Musa "Ya Tuhanku, nampakkanlah diri Engkau kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya sebagai sediakala niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَبَقُوا ۚ إِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُونَ 59. Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos dari kekuasaan Allah. Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan Allah. فَسِيحُوا فِي الْأَرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ مُخْزِي الْكَافِرِينَ 2. Maka berjalanlah kamu kaum musyrikin di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ 3. Dan inilah suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu kaum musyrikin bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ 25. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu hai para mukminin di medan peperangan yang banyak, dan ingatlah peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. ۞ وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ ۖ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ ۖ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ 53. Dan mereka menanyakan kepadamu "Benarkah azab yang dijanjikan itu? Katakanlah "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput daripadanya". أُولَٰئِكَ لَمْ يَكُونُوا مُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ۘ يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ ۚ مَا كَانُوا يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ وَمَا كَانُوا يُبْصِرُونَ 20. Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk mengazab mereka di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar kebenaran dan mereka selalu tidak dapat melihatnya.
Sepertiterdapat dalam Al Bayan Wa Al Ta’rif Fi Asbab Wurud Al Hadits Al Syarif, (jilid 1, hal. 63). 3. Para Penetap Ilmu Pengetahuan Manusia. “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman antara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat” (Surat Al Mujadalah, ayat 11). 4. Orang yang Membuat Perjanjian.
Kumpulan Manusia. Foto Adoe StockSurat At Tin ayat 4 menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya. Meski demikian, Allah juga berfirman dalam ayat-Nya yang lain bahwa manusia juga makhluk yang SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 28 “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan bersifat lemah.” Menurut at-Thabari dalam Tafsir at-Thabari, manusia diciptakan dengan sifat lemah untuk menghidari jima’ bersenggama dengan lawan menurut Tafsir Al-Muyyasar, surat An Nisa ayat 28 tersebut menerangkan bahwa Allah ingin mempermudah manusia dengan syari’at dan tidak mempersulit mereka karena sifat lemah yang manusia menurut Islam ada banyak macamnya. Apa saja? Simak penjelasan lebih lengkapnya dalam uraian artikel di bawah Manusia Menurut IslamKumpulan Manusia. Foto Adoe StockDr. Ahmad Hosaini dalam buku Manajemen Diri mengatakan, kelemahan manusia menurut Islam telah tercantum dalam beberapa ayat Alquran, di antaranya1. Suka Berkeluh Kesah dan KikirDalam surat Al Marij ayat 19-21 disebutkan bahwa manusia adalah makhluk dengan sifat berkeluh kesah dan kikir. Apabila manusia sedang dalam keadaan susah, maka ia akan sering berkeluh kesah. Namun jika mendapatkan kebahagiaan, maka ia akan menjadi juga merupakan makhluk Allah yang paling banyak membantah apa yang telah diperintahkan dan dilarang oleh-Nya. Allah SWT berfirman “…, Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” QS. Al Kahfi 54Allah SWT memberikan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, namun mereka semua enggan menerimanya karena khawatir akan menghianatinya. Akhirnya, Allah pun memberikan amanat tersebut kepada manusia dan berakhir dengan alasan mengapa manusia dianggap zalim dan bodoh. Dalam surat Al Ahzab ayat 72, Allah SWT berfirman “…, Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”Kumpulan Manusia. Foto Adoe Stock4. Lebih Mencintai Kehidupan DuniaBanyak dari umat manusia yang lebih mementingkan kehidupan dunianya dibandingkan akhirat. Salah satu ciri orang yang lebih mencintai kehidupan dunia adalah yang kerap menunda sholat karena disibukkan oleh kerjaan atau hal lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT “Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu hai manusia mencintai kehidupan dunia.” QS. Al Qiyamah 20Sebagian manusia memiliki sifat tergesa-gesa atau tidak sabaran. Padahal, sesuatu yang dilakukan secara tergesa-gesa tidak akan cepat terselesaikan, justru akan lebih banyak menimbulkan SWT berfirman “Manusia telah dijadikan bertabiat tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.” QS. Al Anbiya 376. Ingkar dan Tidak Pernah BersyukurManusia memang makhluk pelupa, namun itu tidak bisa menjadi alasan untuk mengingkari apa yang sudah ia janjikan. Selain itu, manusia juga tidak pernah bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan sifat manusia yang tidak pernah bersyukur adalah selalu merasa kekurangan atau tidak puas dengan rezeki pemberian Allah SWT. Dia berfirman “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar dan tidak berterima kasih kepada Tuhannya.” QS. Al Adiyat 6Dalam surat Yunus ayat 12 dijelaskan bahwa manusia memiliki sifat melampaui batas. Itu karena mereka hanya akan berdoa kepada Allah apabila tertimpa bahaya atau musibah. Namun jika Allah telah memberikan bantuan, maka ia akan bertingkah seolah-olah tidak pernah memohon kepada-Nya.
jU3UW. 257 193 262 476 416 470 0 4 279

hadits tentang kelebihan dan kekurangan manusia