Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram. - Tekanannya sama dengan 0,4 - 0,6 atmosfir (400 - 600 g/cm³). • PENGGANTIAN BOLA RUSAK Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan: - Pertandingan dihentikan sementara.
Setiap olahraga mestinya memiliki peraturan-peraturan tertentu, begitu juga dengan permainan tenis meja. Peraturan permainan tenis terbilang cukup rumit bila belum terbiasa bermain tenis meja, karena sangat berbeda dengan peraturan olahraga-olahraga permainan satu hal yang menjadi pembeda dari peraturan permainan tenis meja adalah perhitungan poinnya, dimana bola berpindah servis setiap poin memiliki jumlah genap. Bukan hanya itu namun masih ada beberapa perbedaan lagi yang akan dibahas secara Peraturan Permainan Tenis Meja TerbaruBerikut ini peraturan tenis meja terbaru menurut ITTF sebagai federasi tertinggi tenis meja Permainan Tenis Meja TerbaruMejaPermukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas meja tidak termasuk sisi permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang harus bulat dengan diameter 40 bola harus 2,7 harus terbuat dari bahan selulosa celluloid atau sejenis bahan plastik, berwarna putih atau oranye, dan tidak berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat karbon carbon fibre atau serat kaca glass fibre atau bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar tanpa spons maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari mm, atau jika menggunakan karet lapis karet + spons dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih dari mm sudah termasuk dengan lem bintik biasa adalah lapisan tunggal karet yang bukan seluler cellular, sintetik atau alami, dengan bintik yang menyebar dipermukaannya secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm2 dan tidak lebih dari 30 per-cm2. Karet lapis sandwich rubber adalah lapisan tunggal karet seluler biasa disebut spons yang ditutupi/ditumpuk dengan satu lapisan luar karet bintik biasa biasa disebut topsheet, ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari 2 penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian yang terdekat dari pegangan raket dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak raket, lapisan yang ada di dalam dan lapisan yang menutupinya baik karet atau lemnya pada sisi yang digunakan untuk memukul bola harus tiada sambungan dan ketebalannya juga karet yang menutup daun raket di satu sisi harus berwarna merah menyala di satu sisi dan hitam di sisi lain tidak sama dengan warna sebelahnya, atau permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa penutup harus berwarna penutup raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, merubah karakterisktik karet secara fisik, atau hal terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/ reli rally adalah suatu periode selama bola dalam dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan sebagai suatu let atau let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/ poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/ raket adalah tangan yang memegang bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas adalah lengan dari tangan pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan dibawah pergelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih dalam pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh Servis/Pemain yang melakukan servisserver adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam suatu bola receiver adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada suatu adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan keputusan-keputusan yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak tangan yang terbuka dari tangan bebas pelaku servis siap untuk dilambungkan.Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas perpanjangan permukaan meja permainan di belakang batas akhir meja pelaku servis, dan bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima oleh pelaku servis atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka bawa atau setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku servis harus disingkirkan/ditarik dari ruang antara bola dan net. Catatan Ruang antara bola dan net net dan tiang penyangga ditentukan oleh bola yang tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, dapat menghentikan pemainan dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang meragukan berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya harus dinyatakan tidak benar/ wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal cacat.Pengembalian BolaBola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati/mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh perangkat PermainanPada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, selanjutnya penerima melakukan pengembalian, kemudian, pasangan pelaku servis melakukan pengembalian, pasangan penerima kemudian melakukan pengembalian dan akhirnya setiap pemain melakukan pengembalian sesuai pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain ganda, pelaku servis melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh penerima, tetapi setelah itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan pengembalian. Namun demikian, apabila kursi roda bagian mana saja dari kursi roda melewati garis tengah meja, maka wasit menyatakan poin untuk LetReli dinyatakan letJika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya;Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan baik penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/ mengembalikan;Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika sesuai dengan peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain;Jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit;Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada saat servis, apakah servisnya benar atau tidakSetelah mengenai meja penerima pantulan bola mengarah ke di bagian meja salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai bagian samping meja dapat dihentikanUntuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau tempat;Untuk memulai sistem percepatan waktu;Untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasihat;Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poinJika lawannya gagal melakukan servis yang benar;Jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang benar;Jika, setelah melakukan servis atau pengembalian, bola menyentuh apa saja selain net sebelum dipukul oleh lawannya;Jika bola melewati meja atau berada di luar permukaan meja, tanpa menyentuh meja;Jika lawannya menyentuh bola;Jika lawannya dengan sengaja memukul bola dua kali secara beruntun;Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak dilapisi karet atau tidak sesuai dengan ketentuan lawannya, atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja;Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net;Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja;Jika, dalam permainan ganda, setelah pelaku servis pertama melakukan servis ke penerima dengan benar, kemudian lawannya memukul bola di luar dari urutannya;Seperti yang dijelaskan dalam sistem percepatan waktu pemain atau pasangan cacat yang menggunakan kursi roda danLawannya tidak tidak berada pada posisi duduk yang minimal pada kursi rodanya, belakang paha tidak menempel, ketika bola dipukul;Lawannya menyentuh bola dengan tangan mana saja sebelum memukul bola;Kaki lawannya menyentuh lantai semasa bola dalam yang dijelaskan pada urutan permainan Game/setSuatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain/ pasangan yang pertama mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapatkan poin 10, pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus mendapat selisih kemenangan 2 dua poin atas PertandinganSuatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil Servis, Menerima Bola, dan TempatHak untuk memilih urutan servis, menerima bola, atau tempat harus diputuskan oleh undian dan pemenangnya dapat memilih servis, atau menerima bola, atau memilih tempat terlebih dahulu;Bila salah satu pemain/pasangan telah memilih servis atau menerima atau memilih tempat, maka lawannya harus memilih yang lainnya;Setelah mencapai 2 dua poin, penerima/pasangan yang harus menjadi pelaku servis, dan seterusnya secara bergantian hingga game selesai, kecuali kedua pemain/pasangan telah sama-sama mencapai poin 10 atau sistem percepatan waktu diberlakukan, maka urutan servis dan menerima tetap sama tetapi tiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian;Pada setiap game/set dalam pertandingan ganda, pasangan yang berhak melakukan servis terlebih dahulu harus menentukan siapa dari mereka yang melakukan servis pertama dan penerima bola juga harus menentukan siapa yang terlebih dahulu menerima bola; pada game/set berikutnya, pemain yang melakukan servis server pertama ditentukan oleh pasangan tersebut dan penerima adalah pemain yang melakukan servis kepadanya pada game sebelumnya;Dalam ganda, tiap pindah servis, penerima sebelumnya menjadi pelaku servis dan pasangan yang melakukan servis sebelumnya menjadi penerima yang melakukan servis pertama pada suatu game/set menjadi penerima pada game/set berikutnya dan untuk game terakhir/penentuan pada pertandingan ganda, pasangan yang menerima bola kemudian harus merubah urutan yang menerima apabila salah satu pasangan telah mencapai poin 5;Pemain/pasangan yang memulai pada suatu sisi tempat dalam suatu game akan pindah tempat pada game berikutnya dan pada game/set penentuan, pemain/pasangan, harus tukar tempat jika salah satunya telah mendapat skor/poin Urutan Servis, Penerima, TempatJika pemain melakukan kesalahan urutan servis server maupun receiver, permainan harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan yang sebenarnya siapa yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada skor/angka yang telah dicapai, sesuai dengan urutan pada saat mulai pertandingan dan, dalam permainan ganda, sesuai dengan urutan pemain yang telah ditetapkan untuk melakukan servis pertama dalam game/set tersebut sejak kesalahannya para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya melakukannya, wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan sesuai dengan pemain yang sebenarnya pada skor yang telah diraih, disesuaikan dengan urutan yang telah ditetapkan pada saat pertandingan keadaan apapun, semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan harus PERCEPATAN WAKTU Expedite SystemKecuali seperti yang dijelaskan pada aturan selanjutnya, sistem percepatan waktu harus diberlakukan setelah 10 menit permainan dalam satu game atau kapan saja diminta oleh kedua pemain atau percepatan waktu tidak lagi berlaku dalam satu game jika skor yang sudah diraih berjumlah 18 delapan belas.Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis, permainan harus diberhentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain yang melakukan servis pada saat permainan berlangsung; jika bola tidak dalam permainan bola mati dan sistem percepatan waktu harus diberlakukan, permainan dilanjutkan dengan pelaku servis adalah yang menerima bola pada reli itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian hingga game berakhir, dan jika pemain/pasangan yang menerima telah melakukan 13 kali pengembalian, penerima mendapat satu sistem perccepatan waktu harus tidak merubah urutan servis dan penerima pada pertandingan tersebut, seperti yang diuraikan pada diterapkan, sistem percepatan waktu harus terus diberlakukan hingga pertandingan poin-poin peraturan permainan tenis meja terbaru di atas dapat kita lihat banyaknya aturan-aturan dalam permainan tenis meja yang harus kita pahami sebagai pemain. Aturan di atas terakhir diperbarui pada bulan Maret 2014. Semoga membantu.
SejarahAsal Mula Tenis Meja. Untuk mengetahui darimana pingpong lahir mari kita memperlajari sejarah masukknya olahraga ini di Asia. Sejarah tenis meja sendiri berawal di Inggris, situs pongworld menyebutkan bahwa pingpong dimulai sebagai hobi sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat dari gabus menjadi
dzakybdl Peradangan adalah pembesaran suatu jaringan karena adanya infeksi contoh peradangan tonsilitis,apendisitis,pancreatitis,peritonitis,dll 0 votes Thanks 0
Hadirlog in sebelum pembelajaran dimulai 2. muncul 2 : apabila hanya 1 (satu) indikator muncul 1 : apabila tidak ada indikator yang muncul . INTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN 1. Dalam waktu 1 tahun, sebuah perusahaan mendapatkan penghasilan bersih senilai Suatu jenis aktiva berkurang, aktiva lain betambah sebesar Rp30.000 b. Modal

Rendahnya reliability suatu sistem dapat mengakibatkan timbulnya downtime. Sedangkan rendahnya availability dapat mengakibatkan turunnya performance dari suatu sistem karena banyaknya waste time. Sistem extrussion pada PT. X berbentuk countinous process, apabila salah satu komponen pada mesin mengalami kerusakan akan menyebabkan terhentinya proses. Terdapat lima belas mesin yang tersusun secara seri pada proses extrussion, yakni uncoiler, welding, looping,extruder 90. Extruder 70, microwave 1,microwave 2, oven 1, oven 2,oven 3, cooling batch, breaking, bending, pulling, dan cutting. Sistem extrussion digambarkan dalam diagram Reliability Block Diagram. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah memodelkan sistem dengan menggunakan metode Reliability Block Diagram, mengetahui reliability dari keseluruhan system, dan mengetahui critically equipment. Data yang diolah merupakan data kerusakan mesin dari tahun 2006-2017, kemudian data tersebut diolah untuk menentukan reliability dari masing-masing komponen. Software yang digunakan adalah Software Reliasoft Blocksim 11. Hasil dari penelitian ini adalah nilai reliability sistem 0,431407 dengan t 100 jam. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 57Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram Reliability System Analysis with Reliability Block Diagram Approach*Rifda Ilahy Rosihan dan Hari Agung YuniartoProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Submitted 06-07-2018; Revised 01-02-2019; Accepted 09-02-2019ABSTRACTA component / system can be declared reliable if in a certain period the system / component runs according to its function. Reliable indicators of a component can be seen from the value of reliability achieved by a system, decreasing downtime, increasing production time, and increasing availability values. In this paper, analysis of reliability carried out on the system of an automotive company is called PT. X which is a subsidiary from an automotive company. PT. X has the main process in the production process, namely the extrusion process. In the extrusion process there are fteen machines arranged in series. To analyze system reliability in the Extrusion process, the Reliability Block Diagram method is used. Reliability Block Diagram is one of the reliability analysis methods that can describe the relationship between systems, sub-systems, and components so that components / systems can be identied that have an inuence on the value of system reliability. The purpose of this study is to model the system using the Reliability Block Diagram method, nd out the reliability of the entire system, and know critically equipment. The processed data is machine damage data from 2006-2017, then the data is processed to determine the reliability of each component. The software used is Reliasoft Blocksim 11. Software Reliasoft Blocksim Software is able to model, analyze, and simulate the RBD model. Reliasoft Blocksim software displays a exible graphical image that supports various congurations of RBD, namely reliability, maintainability, availability, and resources allocation. The results of this study are the system reliability values of or with t = 100 Availability; Reliability; Reliability Analysis; Reliability Block Diagram; Reliasoft komponen/sistem dapat dinyatakan handal apabila pada suatu periode tertentu sistem/komponen berjalan sesuai dengan fungsinya. Indikator handal suatu komponen dapat dilihat dari nilai reliability yang dicapai oleh suatu sistem, menurunnya downtime, meningkatnya waktu produksi, dan meningkatkan nilai availability Pada paper ini, analisis reliability dilakukan pada sistem dari suatu perusahan otomotif pada penelitian ini disebut sebagai yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan otomotif. PT. X memiliki proses utama pada proses produksi yaitu proses extrusion. Pada proses extrusion terdapat lima belas mesin yang tersusun secara seri. Untuk menganalisis reliability sistem pada proses Extrusion digunakan metode Reliability Block Diagram. Reliability Block Diagram merupakan salah satu metode ISSN 2089-6131 PrintISSN 2443-1311 Online author © 2019 THE AUTHORS.This article is distributed under a Creative Commons Attribution-Share Alike International license. Jurnal Teknosains is published by the Graduate School of Universitas Gadjah 9 No. 1, 22 Desember 2019 Halaman 1-85JURNAL TEKNOSAINS analisis reliability yang dapat mengambarkan hubungan antar sistem, sub-sistem, dan komponen sehingga dapat diketahui komponen/sistem yang memiliki pengaruh pada nilai reliability sistem. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah memodelkan sistem dengan menggunakan metode Reliability Block Diagram, mengetahui reliability dari keseluruhan sistem, dan mengetahui critically equipment. Data yang diolah merupakan data kerusakan mesin dari tahun 2006-2017, kemudian data tersebut diolah untuk menentukan reliability dari masing-masing komponen. Software yang digunakan adalah Software Reliasoft Blocksim 11. Software Reliasoft Blocksim mampu memodelkan, menganalisis, sampai mensimulasikan model RBD. Software Reliasoft Blocksim menampilkan gambaran gras yang eksibel yang mendukung beragam kongurasi dari RBD, yakni reliability, maintainability, availability, dan resources allocation. Hasil dari penelitian ini adalah nilai reliability sistem 0,00436 atau 0,436% dengan t=100 Kunci Availability; Reliability; Reliability Analysis; Reliability Block Diagram; Reliasoft performance dari suatu mesin/peralatan bergantung pada reliability dan availability, peralatan yang digunakan, proses operasi dan keahlian operator dalam menjalankan mesin, dan lain-lain. Apabila reliability dan availability rendah, maka performance dari sistem tersebut rendah. Untuk meningkatkan nilai reliability dan availability dilakukan penurunan laju kegagalan atau meningkatkan efektivitas perbaikan dari masing–masing komponen. Ukuran reliability dan availability dapat dinyatakan sebagai seberapa besar kemungkinan suatu sistem tidak akan mengalami kegagalan dalam waktu tertentu, seberapa lama suatu sistem akan beroperasi dalam waktu tertentu, dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi sistem dari kegagalan yang terjadi Yuhelson dkk., 2010. Reliability dan availability merupakan salah satu hal penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. Adanya downtime seringkali menyebabkan kerugian, baik pada perusahaan maupun lingkungan sekitar. Downtime terjadi dikarenakan adanya failure pada peralatan sehingga sistem tidak berjalan dengan optimal Soleimani dkk., 2014. Timbulnya downtime pada sistem disebabkan oleh failure pada komponen sehingga sistem tidak berjalan dengan semestinya. Oleh karena itu, diperlukan analisa reliability untuk meningkatkan performance sistem untuk mencegah timbulnya kegagalan yang tidak diprediksi, komponen yang tidak tersedia, dan shutdown secara tiba-tiba. Penentuan komponen kritis pada sistem dapat dilakukan dengan menggunakan FMEA, seperti yang telah dilakukan oleh Dewangan dkk., 2014 komponen yang memiliki nilai critical index lebih dari enam maka akan masuk kedalam komponen kritis. Selain dengan pendekatan FMEA, penentuan komponen kritis dapat pula dilakukan dengan pendekatan Reliability Block Diagram dengan penentuan Reliability Importance untuk mendapatkan komponen yang memiliki pengaruh dalam penentuan nilai reliability yang rendah. Reliability Block Diagram RBD adalah teknik analisis grafis yang menunjukkan bagaimana keandalan komponen berkontribusi terhadap keberhasilan atau kegagalan sistem yang kompleks. RBD digambarkan pada sebuah rangkaian blok yang dihubungkan secara seri atau paralel. Masing-masing blok mewakili sistem atau komponen dengan tingkat kegagalannya masing-masing, rangkaian seri menyatakan logika “and” sehingga apabila satu komponen atau sistem gagal maka seluruh sistem akan gagal. Sebaliknya pada rangkaian paralel baru akan mengalami kegagalan apabila seluruh sistem atau komponen gagalMokhtar dkk., 2011. RBD menggambarkan keterkaitan antara sistem, sub-sistem, dan komponen. Gambaran sistem dengan menggunakan RBD memudahkan dalam menunjukkan komponen atau sub-sistem mana yang memiliki pengaruh besar pada nilai reliability sistem. RBD mampu melakukan perhitungan availability, unavailability, unreliability, failure frequency dan sekaligus menghitung MTTF, MTBF suatu sistemLudean dkk., 2018. Pada Reliability Block Diagram masing-masing sub-sistem, sistem, dan komponen memiliki model kegagalan yang independen, sehingga masing- VOL 9, Desember 2019; 57-6758JURNAL TEKNOSAINS masing komponen memiliki tingkat kerusakan yang berbeda untuk mencapai reliability system. Pada traditional RBD akan susah dalam memodelkan model yang kompleks, seperti standby, load sharing, branching, dan lain-lain sehingga perlu digabungkan dengan metode lain seperti Markov Weyns dan Host, 2013. Terdapat beberapa kelebihan dari Reliability Block Diagram dalam memodelkan sistem 1 RBD mengambarkan hubungan logis antar sistem, sub-sistem dan komponen sehingga akan terlihat sistem, sub-sistem, komponen yang memiliki nilai reliability terendah. 2 RBD memodelkan sistem dari beberapa komponen ataupun sub-sistem yang memiliki tingkat kerusakan/tingkat perbaikan yang berbeda/independen sehingga perhitungan reliability pada sistem berdasarkan pada tingkat kerusakan dan nilai reliability dari masing-masing komponen. 3 mudah digunakan, diadaptasikan dan mudah dalam perhitungan. Namun pada model RBD yang tradisional, RBD tidak mampu memodelkan model yang kompleks, seperti load sharing, standby, branching, dan lain-lain, sehingga untuk memodelkan model yang kompleks RBD perlu digabungkan dengan metode lain. Dalam memodelkan RBD terdapat berbagai macam metode, yaitu analythical dan simulation. Menurut Kumar dkk., 2013 analythical method menggunakan formulasi mathematical yang kompleks, sehingga untuk model sistem yang besar dan komplek jarang digunakan. Salah satu tools atau pendekatan simulation pada pemodelan RBD adalah Reliasoft Blocksim. Software Reliasoft Blocksim mampu memodelkan, menganalisis, sampai mensimulasikan model RBD untuk model yang kompleks. Software Reliasoft Blocksim menampilkan gambaran grafis yang fleksibel yang mendukung beragam konfigurasi dari RBD, yakni reliability, maintainability, availability, dan resources allocation Rajput dan Vaishali Chourey, 2015. Software Reliasoft Blocksim dapat menggambarkan blok – blok menjadi sebuah Reliability Block Diagram RBD untuk mewakili keseluruhan sistem dan menganalisis diagram untuk menentukan fungsi keandalan keseluruhan sistem. Selanjutnya Software Reliasoft Blocksim dapat menentukan komponen kritis beserta indeks kekritisannya. Software Reliasoft Blocksim dapat digunakan untuk membuat perhitungan statistik dan membuat plot, untuk melakukan analisis “what-if” dan untuk menentukan optimalisasi keandalan sistem yang kita tentukan Sunderam dan Mohan, 2011. RBD merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan reliability sistem, seperti yang dilakukan Rajput dan Chourey, 2015 memodelkan RBD untuk menentukan reliability sistem pada sistem online shopping. Pemodelan tersebut kemudian digunakan untuk meningkatkan nilai reliability sistem online shopping dengan mengubah model RBD. Demikian pula halnya dengan pabrik otomotif PT. X yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan otomotif yang menyediakan spare part. Penelitian ini dilakukan di PT. X karena merupakan salah satu perusahaan otomotif besar yang menyediakan spare part pada perusahaan otomotif induk. PT. X diketahui memiliki tingkat kerusakan yang rendah seperti yang tertera pada Gambar 1 sehingga peneliti ingin mengetahui apakah tingkat reliability yang tinggi. Pada penelitian ini perusahaan disebutkan PT. X karena dari pihak perusahaan tidak ingin nama perusahaan ditampilkan. PT. X berusaha menjaga hubungan baik dengan perusahaan induk dan berusaha bersaing dengan supplier lain sehingga PT. X berusaha meningkatkan performa perusahaan. PT. X merupakan salah satu anak perusahaan yang memiliki spesialisasi pada proses Extrusion. Proses Extrusion merupakan proses awal dan proses inti pada proses produksi sehingga apabila terjadi kegagalan pada proses Extrusion maka proses produksi selanjutnya akan terhenti. Kegagalan yang dimaksud pada penelitian ini adalah sistem tidak mampu bekerja sesuai dengan fungsinya, seperti mesin terhenti karena rusak atau karena perbaikan. Pelaksanaan maintenance pada PT. X dengan cara preventive maintenance yang dilakukan sebulan sekali, dapat dilihat pada Gambar 1, bahwa tingkat kerusakan pada proses Extrusion mengalami penurunan. Akan tetapi, Rifda Ilahy Rosihan dan Hari Agung Yuniarto  Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram 59 pada kondisi nyata kerusakan pada proses Extrusion sering terjadi dan mengakibatkan line stop. Hal ini dapat mengakibatkan PT. X tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen, seperti keterlambatan dalam pengiriman spare 1Kerusakan Mesin pada Proses Extrusion di PT. XTerjadinya pemberhentian proses line stop berkaitan dengan nilai reliability sistem belum diketahui, sehingga kebijakan pergantian dan pemeriksaan mesin tidak terjadwal, inventory spare part yang belum terorganisir yang mengakibatkan proses pergantian spare part berlangsung lama. Meningkatkan nilai reliability dari suatu sistem dapat meningkatkan performance sistem dan meningkatkan nilai availability sistem. Jika reliability meningkat maka availability ikut meningkat, downtime menurun dan sistem akan berjalan dengan baik Ebeling, 1997. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menghitung nilai reliability pada sistem Extrusion guna mengurangi adanya kerusakan, meningkatkan reliability mesin, dan availability, membangun Reliability Block Diagram untuk proses Extrusion dengan menggunakan software Reliasoft Blocksim, dan mengetahui critical equipment pada sistem Extrusion. ReliabilityReliability didefinisikan sebagai probabilitas komponen atau sistem akan beroperasi sesuai dengan fungsi yang diharapkan pada suatu periode waktu yang ditentukan dalam kondisi operasi tertentu. Untuk menentukan reliability, terlebih dahulu mendefinisikan reliability secara spesifik. Pertama, kegagalan failure terlebih dahulu didefinisikan arti kegagalan pada suatu sistem, sebagai contoh kegagalan pada sistem diartikan bahwa sistem tidak mampu beroperasi sesuai dengan fungsinya. Kedua, satuan waktu harus ditentukan, misal waktu interval kerusakan lebih spesifik, berdasarkan waktu kalendar, waktu siklus atau waktu interval. Pada beberapa kasus, reliability tidak diartikan pada satuan waktu namun pada ukuran lain seperti satuan mil, unit, atau batch. Ketiga, sistem diamati pada kinerja normal. Hal ini mencakup faktor-faktor seperti beban berat, tegangan, tekanan, lingkungan, dan kondisi operasional maintenance Ebeling, 1997. Terdapat beberapa fungsi distribusi statistik yang digunakan untuk menguraikan kerusakan peralatan, yaitu Fungsi Distribusi Normal Distribusi normal mempunyai laju kerusakan yang naik sejak bertambahnya umur alat, yang berati probabilitas kerusakan alat atau komponen naik sesuai dengan bertambahnya usia komponen. Parameter dalam distribusi normal adalah rata-rata dan standar deviasi Fungsi Kepadatan peluang .............................1 Fungsi Distribusi Kumulatif ................2 Tauk dan Septiani, 2015Fungsi Distribusi Eksponensial Distribusi eksponensial mempunyai laju kerusakan yang konstan, tidak tergantung pada waktu artinya probabilitas terjadinya kerusakan pada suatu komponen tidak tergantung pada umur komponen tersebut. Parameter untuk eskponensial adalah β Fungsi kemungkinan kumulatif .. ..................................3 VOL 9, Desember 2019; 57-6760JURNAL TEKNOSAINS Fungsi kepadatan peluang .........................................4 Fungsi Keandalannya .. .........................................5 Tauk dan Septiani, 2015Fungsi Distribusi Weibull Distribusi weibull merupakan distribusi yang sering digunakan untuk menganalisis data kerusakan karena distribusi weibull dapat menjelaskan beberapa periode kerusakan. Parameter pada distribusi weibull β = parameter bentuk λ = parameter lokasi η = parameter skala Fungsi kepadatan peluang ...................... 6 Fungsi distribusi kumulatif ....q ...................... 7Fungsi keandalan ..... ............................... 8 Tauk dan Septiani, 2015Reliability Block DiagramReliability Block Diagram RBD adalah analisis keandalan dan availability dari suatu sistem, baik untuk sistem besar dan kompleks yang digambarkan dalam diagram blok untuk menjelaskan hubungan antar sistem ITEM Software, 2007. Reliability Block Diagram RBD merupakan salah satu metode Reliability Analysis yang mengambarkan hubungan antar sistem, sub-sistem, dan komponen. Rangkaian Seri Suatu sistem dapat dimodelkan dengan sususan seri jika komponen-komponen yang ada di dalam sistem itu harus bekerja dan berfungsi semuanya agar sistem tersebut dapat menjalankan fungsinya. Artinya jika ada satu komponen mengalami kegagalan maka keseluruhan sistem akan mengalami kegagalan. Gambar 2 Susunan SeriRS=R1R2R3... ... Rn ....................................9 Rs adalah reliability seri Rn adalah reliability pada urutan ke n Ebeling, 1997Rangkaian Paralel Suatu sistem dapat dimodelkan dengan susunan paralel jika seluruh komponen yang berada dalam sistem mengalami kerusakan. Artinya jika terdapat dua komponen yang disusun secara paralel akan mengalami kegagalan jika kedua komponen tersebut mengalami kegagalan. Gambar 3Susunan Paralel ...............10 Rp adalah reliability parallel Ebeling, 1997Rifda Ilahy Rosihan dan Hari Agung Yuniarto  Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram 61 Reliability AnalysisSetelah menentukan keandalan sistem, hal berikutnya yang dilakukan adalah mengidentifikasi komponen yang paling banyak menimbulkan masalah pada sistem untuk memprioritaskan perbaikan dalam desain dan sumber daya dan upaya perbaikan sistem ke arah yang memiliki dampak paling besar terhadap kinerja sistem. Pada sistem sederhana seperti sistem seri, mudah untuk mengidentifikasi komponen yang lemah. Tetapi dalam sistem yang lebih kompleks dibutuhkan analisis dengan pendekatan matematis yang akan mengidentifikasi dan mengukur nilai dari masing – masing komponen. Reliability Importance merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi hubungan relasi dari masing – masing komponen dalam suatu sistem yang berkaitan dengan reliability dari keseluruhan sistem. Reliability Importance dapat dirumuskan pada persamaan 11 ..................................................... 11 Sianipar, 2008Rs = keandalan sistemRi = keandalan komponenTime dependent reliability importance .............................................. 12Rs t adalah keandalan sistem pada waktu tertentu, tRi t adalah keandalan komponen pada waktu tertentu.Sianipar, 2008Bila dalam satu sistem terdapat tiga komponen dengan konfigurasi seri maka persamaannya menjadi .... 13Sianipar, 2008Telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap komponen dalam suatu keandalan sistem memiliki nilai keandalannya sendiri maka dalam melakukan perbaikan atau peningkatan keandalan sistem terlebih dahulu menentukan target keandalan sistem yang diharapkan reliability goal dan menentukan komponen mana yang akan dinaikkan keandalannya berdasarkan tingkat kekritisan, kesulitan dalam pelaksanaan, dan biaya yang paling optimumModifikasi keandalan komponen tidak semudah dengan membagi rata target keandalan sistem kepada masing – masing komponen secara merata, tetapi karena reliability importance, sifat dari komponen dan biaya menjadi pertimbangan dalam memodifikasi kehandalan komponen sehingga alokasi keandalan masing – masing komponen dapat berbeda Sianipar, 2008.Reliasoft BlocksimReliasoft Blocksim membantu dalam menggambarkan model dari Reliability Block Diagram RBD dan fault Tree Analysis FTA, termasuk juga untuk memodelkan konfigurasi kompleks, load sharing, standby redundant, dan duty cycles. Dengan menggunakan perhitungan yang tepat dan/atau dengan discrete event simulation, Reliasoft BlockSim menyajikan analisis untuk sistem yang dapat diperbaiki dan tidak dapat diperbaiki, termasuk di dalamnya Reliasoft, 2016MetodeObyek penelitian ini adalah sistem Extrusion pada proses produksi di PT. X. PT. X merupakan salah satu anak perusahaan dari perusahaan otomotif yang proses produksinya menghasilkan part – part karet untuk pintu dan jendela. Salah satu hasil produksi dari PT. X adalah windshield, inner, outer, dan lain-lain. Pada proses produksi yang terjadi di PT. X dibagi menjadi dua bagian, yakn proses produksi untuk bahan rubber dan berbahan plastik. Pada proses produks plastik dibagi lagi menjadi TPO dan PVC. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai proses Extrusion pada proses produksi rubber line karena pada proses produksi rubber hanya terdapat satu proses tidak ada penganti atau tidak terdapat VOL 9, Desember 2019; 57-6762JURNAL TEKNOSAINS proses standby berbeda dengan line plastik yang memiliki proses standby sehingga apabila satu line plastik terhenti maka ada proses pada line plastik lain yang dapat menggantikan. Software yang digunakan adalah software Reliasoft Blocksim untuk memodelkan Reliability Block Diagram RBD dari sistem yang berjalan pada perusahaan. Gambaran dari penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 4Gambar 4Metode PenelitianPada Gambar 4 tahapan dari penelitian ini dimulai dari pengambilan data berupa data waktu antar kerusakan komponen, data lama waktu komponen diperbaiki, data waktu antar repair. Langkah berikutnya adalah menentukan sistem yang akan dihitung nilai reliability. Sistem ini merupakan scope penelitian, sebatas mana penelitian ini dan sampai pada level apa penelitian ini dilakukan. Pada penelitian ini, sistem yang akan diamati adalah sistem Extrusion pada Kemudian menentukan pola distribusi dari waktu antar kerusakan. Pola distribusi waktu antar kerusakan mengikuti pola distribusi weibull, normal, eksponensial, atau yang lain. Setelah pola distribusi kemudian mengetahui parameter distribusi dari masing-masing komponen untuk menghitung nilai reliability sistem Extrusion. Tahap selanjutnya memodelkan RBD berdasarkan sistem, sub-sistem, dan komponen. Kemudian menghitung nilai reliability berdasarkan parameter distribusi masing-masing sistem, sub-sistem, komponen dan berdasarkan model RBD yang telah dibangun. Lalu menentukan target reliability sistem. Target reliability sistem berdasarkan pada kebijakan perusahaan. Pada penelitian ini perusahaan menentukan target reliability sistem sebesar 80% Munaji et al., 2016.. Selanjutnya melakukan reliability analysis untuk mengetahui komponen yang memiliki nilai reliability terendah. Terakhir menarik kesimpulan dari penelitian. HASIL DAN PEMBAHASANMenentukan SistemSebelum memodelkan Reliability Block Diagram, terlebih dahulu dilakukan penen-tuan sistem, sub sistem, dan hubungan antara sistem dan sub-sistem. System tersebut kemudiann di breakdown kepada level sub-system sampai pada level komponen. Penentuan dan pengidentifikasi system ini didasarkan pada functional relationship pada system, sub-system dan komponen. Kemudian dilakukan penentuan hubungan antar sub-system, komponen yang ada dalam system. Hal ini dilakukan untuk mengetahui interaksi yang terjadi antar sub-system kemudian interaksi antar komponen, terlebih apabila komponen memiliki nilai reliability yang berbeda. Untuk mengetahui hubungan antar sistem dapat dilakukan dengan melihat Piping and Instrumention Diagram perusahaanPada penelitian ini sistem yang akan diteliti adalah sistem Extrusion pada proses produksi di PT. X. Proses Extrusion merupakan proses pembuatan bahan mentah menjadi profil setengah jadi. proses Extrusion melalui beberapa proses dalam satu line yakni proses welding penyambungan, proses looping, proses pembentukan profil awal extruder, proses Rifda Ilahy Rosihan dan Hari Agung Yuniarto  Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram 63 pengembangan microwave, proses pemanasan oven, proses pendinginan cooling, proses penarikan, proses peretakan breaking, proses pembentukan profil bending, dan terakhir proses cutting pemotongan. Gambaran dari sistem Extrusion dapat dilihat pada Gambar 5Sistem pada Proses ExtrusionGambar 5 merupakan gambaran proses Extrusion dimulai dari uncoiler, welding, looping, extruder, microwave M_W, oven HAV, cooling cooling batch, pulling, breaking, bending, dan cutting. Reliability Block DiagramReliability Block Diagram RBD adalah analisis keandalan dan availability dari suatu sistem, untuk sistem besar dan kompleks dengan menggunakan diagram blok untuk menunjukkan hubungan antar sistem. Reliability Block Diagram mendefinisikan interaksi logis kegagalan dalam sistem yang diperlukan untuk mempertahankan operasi sistem. Diagram hanya berisi satu input dan satu output. Sistem RBD dihubungkan oleh konfigurasi paralel atau seri. Pada proses Extrusion, keterkaitan antar mesin digambarkan dalam bentuk seri jadi, jika salah satu mesin mengalami kegagalan maka seluruh sistem akan berhenti. Reliability Block Diagram untuk proses Extrusion dapat dilihat pada Gambar 6Gambar 6Reliability Block Diagram Proses Extrusion pada Rubber Line SatuGambar 6 merupakan model RBD dari proses Extrusion. Pada Gambar terlihat bahwa mesin pada proses Extrusion tersusun secara seri artinya bahwa jika salah satu mesin shutdown maka proses selanjutnya akan berhenti. Penyusunan model RBD melibatkan pihak perusahaan dalam menerjemahkan diagram proses dan wiring diagram. Hal ini dikarenakan pada kondisi nyata, perusahaan belum memiliki variable yang dapat dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan software yang menunjukkan bahwa model valid. Seperti nilai reliability, perusahaan belum melakukan perhitungan reliability pada masing-masing komponen sehingga hal ini tidak bisa dilakukan perbandingan hasil antara sistem nyata dengan hasil simulasi. Setelah memodelkan Reliability Block Diagram maka dapat dilakukan perhitungan reliability. Perhitungan reliability ini menggunakan software Reliasoft Blocksim. VOL 9, Desember 2019; 57-6764JURNAL TEKNOSAINS Sebelum menentukan nilai reliability terlebih dahulu menentukan distribusi dan parameter distribusi untuk masing-masing mesin. Distribusi dan Parameter Distribusi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Distribusi dan Parameter Distribusi untuk masing-masing MesinMesin Distribusi Beta Eta Mean Time GammaPulling Weibull 2P 0,698 3877,933Looping Weibull 2P 0,76 3321,329EXT 70 Exponential 1P 1723,609EXT 90 Weibull 2P 0,809 1457,566HAV 1 Weibull 2P 1,248 2908,919HAV 2 Weibull 2P 1,085 2442,161HAV 3 Exponential 2P 2520,005 155,059M/W 1 Weibull 2P 0,74 1856,761M/W 2 Weibull 2P 0,805 1364,895Cutting Weibull 2P 0,921 2151,06Breaking Weibull 2P 0,888 3299,231Bending Exponential 2P 2540,828 300,446Cooling Batch Weibull 2P 0,526 4635,116Dari masing-masing distribusi yang dimiliki oleh masing-masing mesin, kemudian melakukan perhitungan nilai reliability pada masing-masing mesin. Nilai reliability ini merupakan ukuran probabilitas mesin berjalan sesuai dengan fungsinya. Hasil untuk nilai reliability dapat dilihat pada Tabel 2Nilai ReliabilityKomponen Reliability 100Looping 0,878168EXT 70 0,538185EXT 90 0,538185Cooling Batch 0,397727M_W 1 0,34149M_W 2 0,348758HAV 1 0,969786HAV 2 0,969786HAV 3 0,969786Pulling 0,803166Breaking 0,831898Bending 0,787126Cutting 0,755493Pada Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa terdapat tujuh komponen yang memiliki di bawah target reliability yang ditentukan oleh perusahaan yakni 85%. Komponen tersebut adalah EXT 70, EXT 90, Cooling Batch, M_W 1, M_W 2, Bending, Cutting. Reliability AnalysisUntuk mencapai nilai reliability system yang ditargetkan maka sebelumnya diketahui terlebih dahulu mengenai mesin mana yang akan dinaikkan keandalannya berdasarkan tingkat kekritisan, kesulitan dalan pelaksanaan dan biaya yang paling optimum. Untuk menentukan hal tersebut perlu dilakukan reliability allocation untuk menemukan komponen yang perlu ditingkatkan nilai reliability-nya berdasarkan beberapa faktor, seperti faktor biaya, reliability importance, dan kesulitan dalam pelaksanaan. Reliability allocation pada sistem Extrusion, dihitung dengan menggunakan software Blocksim untuk reliability allocation untuk sistem Extrusion dapat dilihat pada Tabel Ilahy Rosihan dan Hari Agung Yuniarto  Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram 65 Tabel 3 Reliability Allocation Sistem Extrusion pada masing – masing Mesin t=100 jamKomponen Max. Achievable Reliability Feasibility RI 100 Reliability 100Target Reliability 100Equivalent Parallel Units *Looping 1 Easy 1 0,004972 0,878168 0,993305 2,378189EXT 70 1 Easy 1 0,008113 0,538185 0,981645 5,174583EXT 90 1 Easy 1 0,008113 0,538185 0,981645 5,174583Cooling Batch 1 Easy 1 0,010978 0,397727 0,977428 7,476778M_W 1 1 Easy 1 0,012786 0,34149 0,975794 8,907102M_W 2 1 Easy 1 0,012519 0,348758 0,976004 8,696889HAV 1 1 Easy 1 0,004502 0,969786 0,997524 1,714867HAV 2 1 Easy 1 0,004502 0,969786 0,997524 1,714867HAV 3 1 Easy 1 0,004502 0,969786 0,997524 1,714867Pulling 1 Easy 1 0,005436 0,803166 0,990431 2,860381Breaking 1 Easy 1 0,005249 0,831898 0,991498 2,673581Bending 1 Easy 1 0,005547 0,787126 0,98985 2,9671Cutting 1 Easy 1 0,005779 0,755493 0,988729 3,184585Reliability 100 0,004366Tabel 3 menunjukkan reliability sistem Extrusion yaitu 0,00436 atau 0,436%. Artinya bahwa dalam waktu t=100 jam sistem beroperasi sesuai dengan fungsinya sebesar 0,436%, selebihnya sistem berada kondisi shutdown atau gagal beroperasi. Untuk meningkatkan nilai reliability dibutuhkan waktu pengecekan dan perawatan yang lebih pendek sehingga mengurangi adanya kegagalan komponen dan membuat redundancy komponen. Nilai reliability sistem 0,436% dikarenakan tingkat kerusakan masing-masing komponen yang tinggi, dapat dilihat pada reliability untuk masing-masing komponen, seperti contoh komponen cooling batch memiliki nilai reliability 0,397727 artinya bahwa komponen ini memiliki probabilitas bekerja sesuai dengan fungsinya sebesar 39%. Di samping itu, sistem ini dibangun secara seri sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen maka komponen lain akan ikut terhenti. Selain itu, jika dilihat dari model matematis pada persamaan susunan seri persamaan 9 reliability sistem merupakan hasil perkalian dari R1, R2, R3, ....Rn sehingga apabila terus dikalikan dengan semakin banyak nilai R maka hasil dari Rsistem itu sendiri akan semakin kecil berbeda dengan persamaan susunan paralel persamaan 10 di mana R sistem merupakan nilai dari 1-1-R1...1-Rn artinya 1 dikurangi suatu nilai bilangan yang kecil maka akan menghasilkan R sistem yang besar. Oleh karena itu untuk meningkatkan reliability pada sistem Extrusion dapat dilakukan dengan penambahan komponen mesin yang dibentuk secara paralel atau standby sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu mesin maka mesin satunya dapat menggantikan posisi mesin yang mengalami kerusakan dan sistem tidak shutdown. SIMPULAN Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Reliability Block Diagram merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan reliability sistem secara menyeluruh. Model RBD untuk sistem Extrusion dapat dilihat pada Gambar 6. Software yang digunakan untuk memodelkan RBD adalah software Reliasoft Blocksim. Reliability pada system Extrusion adalah 0,00436 atau 0,436%pada t = 100 jam. Artinya bahwa dalam waktu t=100 jam sistem beroperasi sesuai dengan fungsinya sebesar 0,436%, selebihnya sistem berada kondisi shutdown atau gagal beroperasi. Untuk meningkatkan nilai reliability dibutuhkan waktu pengecekan dan perawatan VOL 9, Desember 2019; 57-6766JURNAL TEKNOSAINS yang lebih pendek sehingga mengurangi adanya kegagalan komponen dan membuat redundancy komponen. Critical equipment pada sistem Extrusion adalah Cooling Batch, M_W 1, dan M_W 2. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjabarkan komponen pada masing-masing sub-sistem pada sistem Extrusionon perlu dijelaskan lebih dalam dan penentuan maintenance strategy pada sistem dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance dan Root Cause Analysis. DAFTAR PUSTAKADewangan, Jha, Banjare, 2014. Reliability Investigation of Steam Turbine Used In Thermal Power Plant. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, 3 14915– 1997. An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering. McGraw-Hill Software, 2007. Reliability Block Diagram. ITEM Software G., Jain, V., Gandhi, 2013. Availability Analysis of Repairable Mechanical Systems Using Analytical Semi-Markov Approach. Quality Engineering, 25 97–107. D., Cretu, A., Munteano, R., Moga, R., Stroia, N., Moga, D., Vladareanu, L., 2018. Reliability Approach of a Compressor System using Reliability Block Diagrams. Journal of Fundamental and Applied Science, 10 149–154. Muhammad, M., Hussin, H., Majid, 2011. Development of a RAM Simulation Model for Acid Gas Removal System. International Journal of Mechanical and Mechatronics Engineering, 5 2587– A., Ilhami, Kurniawan, B., 2016. Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel. Jurnal Untirta, 4Rajput, Vaishali Chourey, 2015. UML based Approach for System Reliability Assessment. International Journal of Computer Applications, 131 17– 2016. Quick Start Guide Blocksim Version 10. Reliasoft Corporation, H., 2008. Evaluasi Program Pemeliharaan Pabrik Amoniak Usulan dan Pemecahannya dalam Usaha Mengurangi Shutdown Pabrik dan Memperpanjang Turn Around Interval Studi Kasus di Unit Front End pabrik Amoniak PT. Pupuk Kaltim.Tesis. Universitas Gadjah Mada, Program Studi Teknik M., Pourgol-Mohammad, M., Ali Rostami, Ahmad Ghanbari, 2014. Design for Reliability of Complex System Case Study of Horizontal Drilling Equipment with Limited Failure Data. Journal of Quality and Reliability Engineering, 2014 3– G., Mohan, R., 2011. Integrated System-Reliability Analysis for Wind Turbine. International Journal of Production Technology and Management Research. 2 9– Septiani, S., 2015. Penentuan Interval Waktu Perawatan Komponen Kritis Pada Mesin Turbin Di Pt Pln Persero Sektor Pembangkit Ombilin. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 14 238– K., Host, M., 2013. Case Study on Risk Analysis for Critical Systems with Reliability Block Diagrams, The 10th International ISCRAM Conference, ISCRAM, Syam, B., Sinullingga, S., Isranuri, I., 2010. Analisis Reliability dan Availability Mesin Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara 3. Jurnal Dinamis, 2 6– Ilahy Rosihan dan Hari Agung Yuniarto  Analisis Sistem Reliability dengan Pendekatan Reliability Block Diagram 67 ... Tindakan preventive maintenance dapat menjaga kondisi mesin agar tetap beroperasi sesuai dengan fungsinya. Tindakan maintenance dapat mempengaruhi nilai reliability, availability sebuah mesin atau sistem [2]. Tindakan maintenance dapat mempengaruhi kualitas produk dan mengakibatkan menurunnya produktivitas mesin [3]. ...Erwin Barita Maniur Tambunan Rifda Ilahy RosihanAhcmad FauzanWidya SpalanzaniPT. YE adalah perusahaan yang terdiri dari perusahaan-perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang Minyak & Gas Bumi MIGAS, dan dibentuk untuk mencapai optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sektor energi di Indonesia dan luar negeri. Pada Bulan Januari – Juni 2018 terdapat 3 Mesin Austcold Gas Engine Caterpillar 3512 yang memiliki tingkat downtime yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai OEE untuk mesin Austcold 1 gas engine Caterpillar 3512, Mengetahui six bigg losses yang paling dominan pada mesin Austcold 1 gas engine Caterpillar 3512 dan mengetahui biaya yang ditimbulkan dari kerusakan mesin Austcold 1 gas engine Caterpillar 3512. nilai rata-rata OEE untuk mesin Austcold 1 gas engine Caterpillar 3512 adalah 78,30% dengan faktor six big losses terbesar adalah reduced speed loss dengan nilai 33,09%. Biaya yang ditimbulkan akibat downtime mesin Austcold 1 gas engine Caterpillar 3512 adalah sebesar Rp Kondisi tersebut pada akhirnya mendorong untuk melakukan penelitian yang lebih jauh terkait pendekatan baru untuk mencegah derating. Maintenance yang dilakukan sebelum terjadinya derating dapat membantu menurunkan laju kegagalan dan meningkatkan efektivitas perbaikan mesin sehingga dapat meningkatkan nilai reliability dan availability dari mesin Rosihan & Yuniarto, 2019. ...Bonifasius Yoga Adi Pratama Hari Agung YuniartoDerating menjadi masalah yang sering kali muncul pada generator diesel di pembangkit listrik. Derating dapat menyebabkan penurunan kinerja dan produksi listrik pada generator. Kapasitas produksi listrik yang menurun nantinya akan menjadi masalah jika melihat kondisi konsumsi listrik nasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Derating sering kali terjadi karena suhu yang tinggi pada charge air. Pencegahan derating dapat dilakukan dengan mengimplementasikan strategi maintenance yang mampu memprediksi derating dan mengakomodasi perubahan suhu charge air sebagai penyebab terjadinya derating. Penelitian ini akan memperlihatkan rancangan implementasi strategi maintenance berbasis data untuk memprediksi terjadinya derating dengan menggunakan pendekatan machine learning. Rancangan proses ini akan memberikan gambaran proses seperti apa yang dapat digunakan untuk mencegah derating sehingga membantu menjaga performa generator. Tahapan implementasi machine learning dilakukan dengan mengimpelementasikan proses knowledge discovery from data pada proses yang ada dalam maintenance management. Evaluasi terkait proses maintenance management dan machine learning menunjukkan bahwa machine learning dapat diimplementasikan pada tahap controlling. Klasifikasi kondisi generator juga didasarkan pada trend kondisi suhu charge air sehingga prediksi kondisi generator terkait derating tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu yang bersifat cepat dan sementara. Penjabaran proses yang ada menunjukkan bahwa implementasi machine learning dalam maintenance management ini mungkin untuk dilakukan. Abstract [Designing The Implementation Process of Machine Learning in Maintenance Management to Avoid Derating] Derating is problem that often arises in power plant. Derating force generator to work below its optimum performance and resulting low production rate of electricity. Declining of electricity production capacity can be problem when we see condition of national electricity consumption in Indonesia which continues to increase year over year. Derating often occurs due to high temperatures in charge air. Derating prevention can be done by implementing maintenance strategy that is able to predict derating and accommodate changes in charge air temperature. This study designs processes of implementing data-based maintenance strategy to predict occurrence of derating using machine learning approach. Process design will provide overview of what kind of process can be used to avoid derating so that it helps maintain generator performance. Machine learning implementation can be done by implementing process of knowledge discovery from data in existing maintenance management process. Evaluations related to maintenance management and machine learning processes show that machine learning can be implemented at controlling stage. Classification of generator conditions is based on trend of charge air temperature so that prediction of generator conditions will not be affected by temporary changes in temperature. Process overview concludes that it is possible to implement machine learning in maintenance management. Keywords decision tree; derating; machine learning; maintenance management... Maka data tersebut bisa dijadikan referensi untuk kegiatan condition monitoring pada nose wheel assy sehingga upaya perawatan bisa dilakukan dalam intensitas yang lebih sering. Karena untuk meningkatkan nilai reliability dibutuhkan waktu pengecekan dan perawatan yang lebih pendek sehingga mengurangi adanya kegagalan komponen dan membuat redundancy komponen [10]. Upaya preventive maintenance juga dapat dilakukan sebelum nose wheel assy mencapai usia 454,014 hours, sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan dan dapat meningkatkan keadalan dari komponen nose wheel assy. ... Eko Muh WidodoAfan Rifa'iDwi PrastiawanPerusahaan Umum Daerah Air Minum PDAM Kota Magelang merupakan salah satu unit usaha milik Pemerintah Daerah Kota Magelang yang bergerak dalam jasa mendistribusikan air bersih bagi masyarakat Kota Magelang . Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggannya, PDAM menggunakan 5 mata air yang salah satunya adalah mata air kanoman di Sudimoro, Candimulyo, Kabupaten Magelang . Secara geografis letak mata air tersebut ketinggiannya berada dibawah kota Magelang, maka pendistribusian air bersih dari mata air kanoman kepada pelanggan menggunakan sistem pompa sentrifugal. Untuk menjamin fungsi pompa beroperasi secara optimal maka perlu kebijakan perawatan agar fungsi sistem tersedia. Metode Failure Mode Effect Analysis FMEA, Logic Tree Analysis LTA dan Maintenance Task digunakan untuk menganalisis komponen agar fungsi sistem dapat dijamin ketersediaannya. Berdasarkan analisis dapat diputuskan kebijakan breakdown maintenance dan tindakan perawatan dengan metode yang Moh. Ade IsnaeniAchmad Fauzan ArrahmanIsdaryanto IskandarOne of the factors that can affect the level of production achievement is the availability factor of the mechanical unit used. Theoretically, if the level of availability of a mechanical unit is high, then of course the level of production achievement that can be produced will also be high. However, an statistical analysis was necessary to determine how far this availability factor is in influencing the existing production level. The values of mechanical and physical availability are the example of availability factors which is use generally to evaluate how good is a mechanical unit in conducting its production activities. In this research, the samples were 3 units of loader and 14 units of hauler with the 10 days of data collecting range. From the results of the research conducted, the values of mechanical and physical availability had a strong correlation rate on the production achievement rate of loader unit with the simultaneous influence percentage of but partially it was not significantly influential. The regression similarity of the mechanical and physical availability value influence on the production achievement rate of loader units was Y=-28, X₁+ Then, for the analysis results of the mechanical and physical availability influential values on the production achievement rate of hauler units, it obtained that mechanical and physical availability had a strong correlation rate on the production achievement rate of hauler units with the simultaneous influence percentage of and partially, the mechanical and physical availability values were significantly influential on the production achievement rate of hauler units. The regression similarity of the mechanical and physical availability value influence on the production achievement rate of hauler units was Y=113,8621+ TaufikSelly SeptyaniElectrical energy requirements in Indonesia annually increase in line with economic growthand an increase in population. So, PT PLN Persero have to be able to fulfill the publicdemands for electrical energy. One of the power generation existed is Steam PowerGeneration. The condition of power generation depended on the maintenance, so, wellmaintanance made power plant operated at ease condition. Production process in SteamPower Generation of Ombilin used a closed cycle or continuous process. If a machine or anequipment damaged , it will stop whole function. In production process, the companyinvolved several main engines are boiler, turbine, condenser and generator. But the damageoften occurs in turbine engine which caused the generation power in Steam PowerGeneration of Ombilin can not operate. Therefore, it needs a maintenance action ofmachinery / equipment to be able to prevent the damage. The right strategy to keep theengine operating is determining the optimal maintenance interval of equipment forminimizing stages of this research begins by determining the critical engine with Criticality Analysismethod. Then, the determination of the critical components using Pareto diagram. Then, thedetermination of the probability density function pdf and the reliability of criticalcomponents. After that, the determination of maintenance intervals of the criticalcomponents by using the criterion of minimizing the downtime that will be used to makemaintenance on the processing data has been done, it was found that the critical engine is a turbineengine with a total value is 44 and the critical components of a turbine engine are membraneturbine, bearing and turning gear with the examination time interval for each criticalcomponent are hours 40 days, hours 37 days and hours 48days. While the preventive replacement intervals for components of turbine membrane isafter operating for 3410 hours, the replacement for bearing components can be carried outduring overhaul after operating for 8000 hours and the replacement intervals for componentsof turning gear is after operating for 4500 hours. The reliability values for each criticalcomponent before and after preventive maintenance remains the same, but the value ofdowntime on each component decreases. The total values of availability for each criticalcomponent exceeds 95%.Keywords critical component, maintenance interval, reliability, availability, schedulingAbstrakKebutuhan energi di Indonesia meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertumbuhanekonomi dan pertambahan populasi. Oleh karena itu, PT PLN Persero harus mampumemenuhi permintaan publik akan energi listrik. Salah satu pembangkit tenaga listrik yangada adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Kondisi pembangkit tenaga listrik tergantungpada perawatan, sehingga perawatan yang baik akan membuat pembangkit tenaga listrikberoperasi secara lancar. Proses produksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Ombilinmenggunakan siklus tertutup atau continous proses. Jika sebuah mesin atau peralatanmengalami kerusakan, maka seluruh fungsi akan terhenti. Dalam proses produksi,perusahaan melibatkan beberapa mesin utama, yaitu boiler, turbin, kondenser dangenerator. Akan tetapi kerusakan sering terjadi pada mesin turbin yang menyebabkanpembangkit tenaga pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap tidak dapat beroperasi. Oleh karena itu, aktivitas perawatan mesin/ peralatan dibutuhkan untuk mencegah kerusakan. Strategiyang tepat untuk menjaga mesin tetap beroperasi adalah menentukan interval waktuperawatan yang optimal bagi peralatan untuk meminimasi downtime. Tahapan penelitian ini dimulai dengan menentukan mesin kritis dengan Metode CriticalAnalysis. Setelah itu dilanjutkan dengan menentukan komponen kritis menggunakanDiagram Pareto. Kemudian menentukan probability density function pdf dan reabilitas darikomponen-komponen kritis. Setelah itu, menentukan interval perawatan komponenkomponen kritis menggunakan kriteria minimasi downtime yang akan digunakan untukmembuat jadwal hasil pengolahan data yang telah dilakukan, ditemukan bahwa mesin kritisadalah mesin turbin dengan nilai total 44 dan komponen-komponen kritis dari mesin turbinadalah membrane turbine, bearing dan turning gear dengan interval waktu pemeriksaaanuntuk setiap komponen kritis adalah jam 40 hari, jam 37 hari jam 48 hari. Sementara interval penggantian untuk mencegah kerusakan bagikomponen turbine membrane adalah setelah beroperasi selama 3410 jam, penggantianuntuk komponen bearing dapat dilakukan pada saat overhaul setelah beroperasi selama8000 jam dan interval penggantian untuk komponen turning gear adalah setelah beroperasiselama 4500 jam. Nilai reliabilitas untuk setiap komponen kritis sebelum dan setelahpreventive maintenance tetap sama, namun nilai downtime bagi setiap komponen availability total untuk setiap komponen kritis melebih 95%.Kata kunci Komponen kritis, interval perawatan, reliabilitas, availability, penjadwalanReliability is an important phase in durable system designs, specifically in the early phase of the product development. In this paper, a new methodology is proposed for complex systems’ design for reliability. Specific test and field failure data scarcity is evaluated here as a challenge to implement design for reliability of a new product. In the developed approach, modeling and simulation of the system are accomplished by using reliability block diagram RBD method. The generic data are corrected to account for the design and environment effects on the application. The integral methodology evaluates reliability of the system and assesses the importance of each component. In addition, the availability of the system was evaluated using Monte Carlo simulation. Available design alternatives with different components are analyzed for reliability optimization. Evaluating reliability of complex systems in competitive design attempts is one of the applications of this method. The advantage of this method is that it is applicable in early design phase where there is only limited failure data available. As a case study, horizontal drilling equipment is used for assessment of the proposed method. Benchmarking of the results with a system with more available failure and maintenance data verifies the effectiveness and performance quality of presented focus of this article is to develop a semi-Markov process-based analytical approach that is faster and more accurate than the simulation approaches used in the existing software programs such as RAPTOR ARNIC, Annapolis, MD, BlockSim Reliasoft, Tucson, AZ, etc., for system availability analysis. The steady-state solution of the semi-Markov process SMP model provides system availability. For mechanical systems and their components, the degradation rate increases with the aging process. A Weibull distribution for the time to failure is appropriate for such systems. The semi-Markov model does capture dependencies of the repairable system. A steady-state solution was obtained by a two-stage analytical approach, which was validated by Monte Carlo Approach of a Compressor System using Reliability Block DiagramsD LudeanA CretuR MunteanoR MogaN StroiaD MogaL VladareanuLudean, D., Cretu, A., Munteano, R., Moga, R., Stroia, N., Moga, D., Vladareanu, L., 2018. Reliability Approach of a Compressor System using Reliability Block Diagrams. Journal of Fundamental and Applied Science, 10 149-154. org/ of a RAM Simulation Model for Acid Gas Removal SystemA A MokhtarM MuhammadH HussinM A A MajidMokhtar, Muhammad, M., Hussin, H., Majid, 2011. Development of a RAM Simulation Model for Acid Gas Removal System. International Journal of Mechanical and Mechatronics Engineering, 5 Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau SteelA MunajiM A IlhamiB KurniawanMunaji, A., Ilhami, Kurniawan, B., 2016. Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel. Jurnal Untirta, 4Quick Start Guide Blocksim Version 10. Reliasoft CorporationReliasoftReliasoft, 2016. Quick Start Guide Blocksim Version 10. Reliasoft Corporation, Program Pemeliharaan Pabrik Amoniak Usulan dan Pemecahannya dalam Usaha Mengurangi Shutdown Pabrik dan Memperpanjang Turn Around Interval Studi Kasus di Unit Front End pabrik Amoniak PT. Pupuk KaltimH SianiparSianipar, H., 2008. Evaluasi Program Pemeliharaan Pabrik Amoniak Usulan dan Pemecahannya dalam Usaha Mengurangi Shutdown Pabrik dan Memperpanjang Turn Around Interval Studi Kasus di Unit Front End pabrik Amoniak PT. Pupuk Kaltim.Tesis. Universitas Gadjah Mada, Program Studi Teknik Mesin.

Buatmemainkannya kita mesti memukul kok mengenakan raket kembali ke daeraah lawan, dan reli hendak diakhiri apabila kok sudah memegang tanah. Pemain cuma bisa memukul 1 kali buat masing- masing pukulan. Permainan ini dilangsungkan dalam 2 ronde, dengan 1 ronde bonus( rubber set) apabila skor 1: 1. Apa itu reli? reli adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian reli adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? reli 1 perlombaan kendaraan mobil, sepeda, dsb di jalan umum dan biasanya tunduk pada peraturan lalu lintas dalam menetapkan kecepatan rata-rata — mobil Jawa-Sumatra itu melibatkan pembalap kawakan dalam dan luar negeri; 2 berjalan berkendaraan berbanyak di jalan-jalan untuk menunjukkan kekuatan massa, unjuk rasa Definisi ? reli kb, perlombaan kendaraan; berjalan secara banyak-banyak. semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “reli” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata reli artinya apaan sih? apa maksud perkataan reli apa terjemahan dalam bahasa Indonesia
Covid19 Indonesia 25 Mei 2022: Kasus Positif 315, Sembuh 232, Meninggal 5 Orang Sah! Pengelola Alfamart Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Tebar Dividen Rp779,8 Miliar IHSG Ditutup Turun, Investor Asing Masih Borong Saham BBNI-UNVR BUMN Tambang PTBA, Antam, Timah Kompak Bagi Dividen, Total Rp9,3 Triliun LIVE: Rupiah berakhir perkasa Rp14.617,5 (15:12 WIB) LIVE: IHSG berakhir merah! anjlok 0,44
0% found this document useful 0 votes632 views11 pagesOriginal Titleperaturan tenis mejaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes632 views11 pagesPeraturan Tenis MejaOriginal Titleperaturan tenis mejaJump to Page You are on page 1of 11 Permainan tunggal • Setiap bola mati menghasilkan nilai satu • Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2 • Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan • Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set • Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal 1!13, 1"!1 Permainan ganda • Setiap bola mati menghasilkan nilai satu • Servis bergantian setiap poin kelipatan  • Pemain bergantian menerima bola dari la$an • Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah kanan lawan • Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 21, dan kemenangan diraih apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set • Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal 24!2, 22!24 Poin Pada Tenis Meja • %ika la$ann&a gagal melakukan servis &ang benar • %ika la$ann&a gagal mengembalikan bola dengan benar • %ika sebelum bola dipukul oleh la$ann&a, bola men&entuh apa saja selain net sebelum dipukul oleh la$ann&a • %ika setelah dipukul oleh la$an 'bola &ang datang bola telah berada di luarpermukaan meja tanpa men&entuh meja • %ika la$an&a menn&entuh bola • %ika memukul bola dengan sisi daun raket &ang tidak tertutupi karet atau tidak sesia dengan ketentuan • %ika la$an memukul bola dua kali secara berurutan • %ika la$an&a atau apa saja &angdipakaiann&a menggerakan permukaan meja • %ika la$ann&a atau apa saja &ang dipakai men&entuh net • %ika tangan bebas la$an&a memukul bola diluar dari urutann&a Suatu Let Tenis Meja • eli din&atakan let • %ika pada saat servis, bola mele$ati net dan men&entuhn&a, kemudian bolamasuk atau dipukul oleh penerima atau pasangann&a • %ika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangann&a belum siap, dan baik penerima atau pasangann&a belum siap, dan baik penerima atau pasangann&a tidak berusaha memukul mengembalikan • %ika gagal melakukan servis atau mengembalikann&a dengan benar, atau jika sesuai dengan peraturan bah$a hal tersebut disebabkan gangguan dari luar • %ika permainan di stop oleh $asit atau pembantu $asit Peraturan Permainan Tenis Meja Terbaru Meja • Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai. • Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja. • Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 3 cm. • !eluruh permukaan meja harus ber"arna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cmpada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m. • Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara ertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus mele"ati lebar permukaan masing$masing bagian meja. • %ntuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah ber"arna putih selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan. Net • Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja. • &et harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm. • 'etinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja. • asar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga. Bola • ola harus bulat dengan diameter 4 mm. • erat bola harus 2,7 gram. • ola harus terbuat dari bahan selulosa *celluloid+ atau sejenis bahan plastik, ber"arna putih atau oranye, dan tidak mengkilap. Bet • %kuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku. • aun raket minimal 5 - terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat karbon *carbon /ibre+ atau serat kaca *glass /ibre+ atau bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 - dari total ketebalan atau berukuran ,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai acuan. • !isi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet licin0halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar *tanpa spons+ maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari 2. mm, atau jika Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Attitudeadalah konsep yang mencakup evaluasi orang, masalah, objek, atau peristiwa. Sikap atau attitude bisa berubah seiring berkembangnya pengalaman dan pengetahuan seseorang. Contoh Soal UAS PJOK Kelas 11 Semester 2. Foto pixabayBerikut adalah contoh soal UAS PJOK kelas 11 semester 2 yang bisa kamu gunakan sebagai literatur atau latihan jelang dilaksanakannya Ujian Akhir Semester UAS.Ujian Akhir Semester UAS merupakan tahapan penilaian pembelajaran siswa yang sudah melewati proses pembelajaran hingga akhir adanya contoh soal dan jawaban, akan memudahkan para peserta didik, guru, atau bahkan orang tua dalam melakukan persiapan belajar menjelang Ujian Akhir Sekolah UAS. Berikut adalah soal PJOK kelas 11 semester Soal UAS PJOK Kelas 11 Semester 2Contoh Soal UAS PJOK Kelas 11 Semester 2. Foto pixabayBerikut ini adalah contoh soal beserta pembahasan mata pelajaran PJOK kelas 11 semester 2 yang sudah disusun oleh tim Info Berikut ini yang tidak termasuk formasi bermain sepak bola yang sering digunakan ialah…2. Formasi dalam permainan sepak bola dapat diartikan sebagai cara…a. Pertahanan pemain belakangb. Penyerangan pemain depane. Variasi pertahanan dan penyerangan3. Cara merampas bola yang tidak diperbolehkan dalam permainan sepak bola adalah…b. Dengan tanpa menjatuhkan diric. Sliding tackling dengan kaki bagian dalamd. Sliding tackling dengan kaki bagian luare. Dengan mendorong lawan4. Pola pertahanan satu jaga satu didaerah pertahanan dinamakan…5. Posisi pemain yang bertugas sebagai penyerang tengah dinamakan…6. Pertama kali yang harus diketahui oleh seorang pemain tunggal permainan tenis ialah…d. Penguasaan teknik bermaine. Kekuatan dan kelemahan diri sendiri7. Dalam penerapan taktik pemain tunggal bermain tenis, hal yang harus dilakukan terhadap lawan adalah…a. Usahakan lawan membuat kesalahan sendirib. Usahakan lawan banyak berlaric. Usahakan lawan melakukan pukulan salahd. Mengusahakan menguras tenaga lawane. Melaksanakan taktik yang benar8. Dalam menerapkan taktik permainan, bila lawan bergerak maju ke net lakukan pukulan…a. Topspin ke arah kaki lawan9. Tempo permainan agak lambat dan banyak disertai rally panjang merupakan prinsip pemain…10. Pukulan lob adalah pukulan yang jatuhnya shuttlecock…c. Di daerah belakang lapangand. Di daerah tengah lapangane. Di daerah serang atau depan lapangan11. Saat melakukan gerakan guling ke depan, bagian tubuh yang mengenai matras lebih dahulu adalah…12. Sikap badan yang benar ketika melakukan guling depan adalah…13. Posisi badan saat akan melakukan guling ke belakang yang benar adalah…d. Di sebelah kanan matras14. Gerakan lenting tangan merupakan gabungan dari gerakan…a. Forward roll dan handstandd. Ragslag dan handspringe. Handstand dan neck kip15. Lenting tangan diawali dengan gerakan…a. Berdiri dengan kaki kiri ke depanb. Berdiri dengan kaki kanan ke depanc. Berdiri dengan kaki dibukad. Berdiri dengan kaki dibuka lebare. Berdiri dengan kaki dirapatkan16. Pemain bola voli yang bertugas sebagai pengumpan dinamakan…17. Posisi kapten dalam permainan bola voli berada pada…18. Pemain yang bertugas menutup daerah kosong saat membendung adalah…19. Cara melakukan bendungan block dapat dijalankan dengan…e. Tidak ada cara yang khusus20. Suatu reli dimulai apabilaa. Saat server memegang bolab. Saat peluit dibunyikan wasitc. Saat bola dipukul serverd. Saat bola melewati nete. Saat bola disentuh oleh pemain lawanDemikianlah contoh soal UAS PJOK kelas 11 semester 2 yang bisa kamu jadikan sebagai referensi dalam belajar. Selamat belajar dan semoga sukses! YbCxCk. 443 50 356 157 400 238 472 232 377

suatu reli dimulai apabila